x

Perayaan Imlek di Kota Tua Jakarta, Menpar Tegaskan Pentingnya Revitalisasi Destinasi Pariwisata

waktu baca 4 menit
Selasa, 18 Feb 2025 11:26 0 51 Redaksi

DelikAsia.com, (Jakarta) | Dalam rangka memperingati Tahun Baru Imlek 2025, yang jatuh pada 29 Januari, acara bertajuk “Wisdom in the Old Town: A Lunar Celebration” diselenggarakan di House of Tugu, kawasan Kota Tua Jakarta. Perhelatan ini bertujuan untuk merayakan keberagaman budaya Indonesia yang terjalin harmonis sekaligus memperkenalkan kawasan Kota Tua sebagai destinasi wisata yang kaya akan warisan budaya.

Menteri Pariwisata (Menpar), Widiyanti Putri Wardhana, yang turut hadir dalam acara tersebut, menegaskan pentingnya revitalisasi kawasan Kota Tua. Menpar Widiyanti menjelaskan bahwa acara ini tidak hanya sebagai ajang perayaan, tetapi juga merupakan wujud komitmen Kementerian Pariwisata dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengembangkan Kota Tua sebagai pusat seni, budaya, dan destinasi sejarah yang dinamis. “Kegiatan ini merupakan upaya kami untuk memperkenalkan Kota Tua sebagai salah satu destinasi unggulan di Jakarta yang penuh dengan cerita dan warisan budaya,” ujar Widiyanti.

House of Tugu, sebagai lokasi acara, memiliki sejarah yang panjang. Bangunan ini dulunya merupakan milik saudagar Tionghoa, Oei Tiong Ham, dan menyimpan berbagai peninggalan sejarah yang mencerminkan keberagaman budaya Jakarta pada masa lalu, yang saat itu dikenal dengan nama Batavia. House of Tugu kini menjadi salah satu ikon di kawasan Kota Tua dan menarik banyak wisatawan.

Menurut Menpar Widiyanti, melestarikan warisan budaya Tionghoa tidak hanya bertujuan untuk menjaga nilai sejarah, tetapi juga untuk mengakui peran budaya tersebut dalam membentuk identitas Indonesia, terutama dalam sektor pariwisata. “Melalui acara ini, kami ingin memberikan penghormatan kepada warisan budaya Tionghoa yang telah menjadi bagian penting dari masyarakat Indonesia,” tambahnya.

Acara ini menggabungkan tradisi Tahun Baru Imlek dengan sentuhan modern, seperti peragaan busana koleksi para desainer ternama Indonesia, seperti Adrian Gan, Sebastian Gunawan, dan pameran perhiasan serta aksesori oleh Rinaldy Yunardi. Karya-karya mereka terinspirasi oleh keindahan budaya Tionghoa dan kekayaan warisan Nusantara.

“Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat mendorong industri pariwisata, seni, dan budaya Indonesia untuk berkembang lebih lanjut,” ujar Widiyanti. Ia juga berharap bahwa kolaborasi ini dapat menjadi pendorong utama dalam pengembangan Kota Tua sebagai salah satu destinasi wisata unggulan yang semakin dikenal di kancah internasional.

Pj. Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, dalam sambutannya mengatakan bahwa acara ini menunjukkan pesona Jakarta yang timeless, melalui perpaduan tradisi peranakan dan modernitas. “Kami berharap acara ini tidak hanya memperkenalkan keindahan Kota Tua, tetapi juga mendukung kemajuan industri fesyen Indonesia serta memperkuat posisi Jakarta sebagai kota global yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Teguh.

Desainer Sebastian Gunawan yang turut tampil dalam acara tersebut mengungkapkan apresiasinya atas kesempatan ini. “Saya terinspirasi oleh Kota Tua yang telah banyak berubah. Koleksi saya mengusung tema Kaizen, yang berarti perubahan positif. Ini sesuai dengan harapan Menteri untuk terus mengembangkan dan memperbarui tradisi,” jelas Gunawan.

Desainer lainnya, Adrian Gan, mengungkapkan bahwa karya-karyanya juga terinspirasi dari elemen-elemen arsitektur di House of Tugu, seperti kubah dan ornamen, yang memberi nuansa modern namun tetap memuat unsur-unsur tradisional. Rinaldy Yunardi, desainer perhiasan, juga menambahkan bahwa karya-karyanya menonjolkan budaya Tionghoa dan elemen-elemen kebaya tradisional Indonesia.

Tak hanya itu, acara ini juga menjadi bagian dari perkembangan Jakarta sebagai kota dengan aksesibilitas yang semakin baik. Proyek pembangunan MRT Jakarta Fase 2A yang menghubungkan Bundaran HI dengan Stasiun Kota diharapkan dapat mempermudah akses ke Kota Tua, menjadikan kawasan ini semakin mudah dijangkau wisatawan domestik maupun internasional.

Kota Tua Jakarta sendiri adalah salah satu kawasan bersejarah yang menawarkan berbagai situs penting, seperti Museum Fatahillah, Museum Bank Indonesia, dan Pelabuhan Sunda Kelapa. Keberagaman budaya dan sejarah yang ada di kawasan ini memberikan pengalaman wisata yang tak ternilai bagi para pengunjung.

Sebagai penutup, Menpar Widiyanti menekankan bahwa acara ini bukan hanya sekedar perayaan Tahun Baru Imlek, tetapi juga sebuah ajang untuk mengenang kembali pentingnya warisan budaya yang telah membentuk identitas bangsa. “Kota Tua adalah tempat di mana sejarah dan budaya hidup berdampingan. Semoga acara ini dapat memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata dan perekonomian Jakarta,” tutupnya.

Acara ini juga didukung oleh berbagai pihak, di antaranya Artha Graha Group, Huawei Indonesia, Grab Indonesia, Pemprov DKI Jakarta, dan sejumlah mitra lainnya.[Safar/**]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x