DelikAsia.com, (Tangerang) | Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK-2 di Kecamatan Pakuhaji kembali menuai penolakan. Rabu pagi (8/1), warga dari Kronjo hingga Tanara, Serang, menggelar aksi di Kampung Kramat. Mereka memprotes dampak proyek yang dinilai merugikan lingkungan dan kehidupan warga setempat.
Mereka membawa spanduk dan menyerukan keresahan terhadap dampak proyek tersebut. Menu Ulandari, koordinator aksi, menyatakan bahwa pembangunan PSN PIK-2 mengganggu kehidupan sehari-hari warga setempat.
“Laut diuruk, kali diuruk, dan tembok tinggi dibangun untuk memisahkan rakyat biasa dari eksekutif. Kami merasa ini tidak adil dan sangat merugikan,” ujar Menu. Ia juga mengklaim 70 hingga 80 persen warga menolak proyek ini.
Menurut para demonstran, proyek yang dikembangkan oleh Agung Sedayu Group ini berpotensi memperlebar kesenjangan sosial serta mengganggu ekosistem lokal. Mereka menilai pembangunan tersebut lebih mengutamakan keuntungan ekonomi ketimbang kesejahteraan masyarakat.
“Selain lingkungan yang rusak, proyek ini memperkuat ketimpangan. Kami semakin dipinggirkan dan kehilangan ruang hidup,” kata seorang warga yang turut serta dalam aksi.
Proyek besar ini digadang-gadang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi regional. Namun, polemik terkait dampak sosial dan lingkungan terus bergulir.
Pemerintah dan pihak pengembang diharapkan membuka dialog dengan warga untuk mencari solusi yang mengedepankan keseimbangan antara pembangunan dan keberlangsungan hidup masyarakat lokal.[Di2n bk/**]
Tidak ada komentar