DelikAsia.com, (Jakarta) | Memicu dalam upaya mengasah keterampilan, kreativitas, dan kerja sama mahasiswa. Dalam hal ini, Program Studi Teknik Kimia Universitas Pertamina (UPER), melalui Departemen Akademik dan Keprofesian Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HMTK) UPER 2023/2024 menyelenggarakan pameran Desain Pabrik Kimia (DPK). Tema yang diusung, yakni ‘Case In Facts: Chemical Engineering Students Exhibition Innovative Factory Design for Tomorrows Solutions’.
Pameran DPK merupakan acara yang menampilkan desain atau rancangan pabrik Kimia yang telah dikerjakan dan diselesaikan oleh Mahasiswa Teknik Kimia khususnya angkatan 2020, dimana tugas DPK adalah tugas akhir dalam Program Studi Teknik Kimia UPER yang harus ditempuh agar dapat memperoleh gelar Strata 1 (S1).
Pada Pameran DPK tersebut mahasiswa yang terlibat menampilkan hasil Desain Pabrik Kimia yang telah mereka selesaikan dan telah dipresentasikan di depan dosen pada tahap sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan talkshow yang membahas terkait DPK yang disampaikan oleh Dosen Teknik Kimia, Agung Nugroho Ph.D, serta dilengkapi talkshow yang membahas tentang pengalaman DPK oleh Muh Syahrir Makmur S.T, Alumni Teknik Kimia angkatan 2019. Kegiatan ditutup dengan voting untuk kelompok terbaik dan terfavorit.
Terdapat sebanyak 32 karya pada Pameran DPK tahun 2024. Kelompok terbaik diraih oleh kelompok 14 dengan judul karya ‘Preliminary Design of Bioavtur from Coconut Shell with Capacity of 5.000 Ton/Year’, oleh Boy Rizkyprasetya Novianto dan Alifia Azizah.
“Dalam menjawab tantangan konsumsi bahan bakar pesawat yang terus meningkat, kami memutuskan untuk membuat pra rancangan Desain Pabrik Kimia yang revolusioner tersebut. Keputusan inovatif ini menempatkan negara sebagai pelopor dalam produksi avtur berkelanjutan dengan memanfaatkan limbah dari pengolahan kelapa yang melimpah di Indonesia. DPK ini bukan hanya tentang menghasilkan bioavtur, tetapi juga tentang membuka pintu menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi penerbangan Indonesia,” ucap Boy Rizkyprasetya Novianto.
DPK ini yang didesain untuk menghasilkan bioavtur melalui proses pirolisis tempurung kelapa. Tidak hanya menjadi solusi terhadap kebutuhan bahan bakar pesawat, tetapi juga menjadikan langkah besar dalam mendukung kelestarian lingkungan. Proses produksi yang
terdiri dari pirolisis tempurung kelapa hingga hydroprocessing menciptakan bioavtur berkualitas tinggi, sekaligus menghasilkan produk samping bernilai tambah seperti phenol, bio char, dan benzene.
Selain itu, pilihan strategis untuk menempatkan pabrik ini di kawasan industri Kota Dumai bukan sekadar kebetulan. Keputusan tersebut didasarkan pada kedekatan dengan sumber bahan baku utama, kelapa. Dengan demikian, tidak hanya berhasil mengatasi tantangan konsumsi avtur, tetapi juga menciptakan dampak positif terhadap ekonomi lokal.
Sedangkan kelompok terfavorit dimenangkan oleh kelompok 6 dengan judul karya, ‘Prarancangan Pabrik Vanilin dari Black Liquor dengan Kapasitas 1.000 Ton/Tahun’, oleh Inchristsa Bonina, Bryan Timothy Halomoan H, dan Chris Angelria.
Diharapkan melalui Desain Pabrik Kimia ini dapat menjadikan mahasiswa Teknik Kimia UPER mendapatkan lebih banyak pengetahuan tentang hal-hal yang harus dipersiapkan dalam pra rancangan pabrik kimia, dan menambah wawasan terkait proses-proses yang terjadi dalam suatu pabrik kimia. [NA].
Tidak ada komentar