x

Kopisusu Rayakan HUT Ke-5, Bersama Kodim 0602/Serang dan Satbrimob Tanam 200 Pohon

waktu baca 2 menit
Sabtu, 14 Des 2024 01:06 0 66 Redaksi

DelikAsia.com, (Kota Serang) | Dalam rangka memperingati hari jadi yang ke-5, Komunitas Peduli Sungai dan Sumber Daya Alam (Kopisusu) menggelar aksi tanam 200 pohon dan bersih-bersih aliran Sungai Pembuang Cibanten, Jumat (13/12/2024). Kegiatan yang berlangsung di Kampung Padek, Kelurahan Margaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang ini dilakukan secara bergotong royong dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Kodim 0602/Serang, Satbrimob Polda Banten, BBWSC3, DLHK Provinsi Banten, DLH Kota Serang, dan warga setempat.

Ketua Kopisusu, Tati Sagita, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan semua pihak yang berkontribusi sehingga kegiatan berjalan lancar. “Saya berharap kegiatan ini menjadi langkah awal menjaga keberlanjutan sumber daya alam dan meminimalkan risiko banjir. Wilayah ini sering dilanda banjir setiap tahun sehingga petani kesulitan mengolah lahan mereka,” ungkapnya.

Tati juga berharap pemerintah, khususnya BBWSC3, segera menindaklanjuti keluhan warga dengan melakukan normalisasi Sungai Pembuang Cibanten. “Semoga Kopisusu semakin bermanfaat untuk masyarakat di usia yang ke-5 ini,” tambahnya.

Pasiter Kodim 0602/Serang, Mayor Cke Dandi Irwansyah, menyoroti dampak buruk dari pendangkalan sungai akibat sampah dan rumput liar. “Pendangkalan ini menyebabkan sekitar 67 hektar lahan pertanian terendam saat air laut pasang atau musim penghujan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi dampak tersebut dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan,” jelasnya.

Roni, warga setempat yang turut berpartisipasi, mengapresiasi inisiatif Kopisusu dan Kodim 0602/Serang. Ia berharap pemerintah daerah memberikan perhatian lebih terhadap pendangkalan sungai yang telah berdampak signifikan pada kehidupan petani. “Kalau bisa, muara sungai ini dikeruk menggunakan alat berat karena lumpur dari laut sudah menutupi aliran. Akibatnya, setiap musim hujan, lahan pertanian terendam banjir dan petani tidak bisa menanam,” keluhnya.

Aksi ini menjadi simbol sinergi antara komunitas, pemerintah, dan masyarakat dalam upaya menjaga lingkungan dan mendukung ketahanan pangan.[Di2n Bk/**]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x