x

Wamendes: Harus Ada Grand Design Pengentasan Kemiskinan di Daerah Lambat Tumbuh

waktu baca 3 menit
Kamis, 16 Mei 2024 16:51 0 83 Redaksi

DelikAsia.com, (Kulon Progo) | Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Paiman Raharjo menjadi pembicara kunci dalam Bench Marking Progam Kepemimpinan Nasional (PKN) angkatan ke LIX Lembaga Administrasi Nasional (LAN) di Madame Salami, Kulon Progo, Yogyakarta, Rabu (15/5/2024).

Wamendes Paiman berharap Bench Marking PKN LAN angkatan ini bisa melahirkan sebuah Grand Design untuk mengatasi Kemiskinan di Daerah Lambat Tumbuh atau Tertinggal.

“Saya harap PKN angkatan ini bisa lahirkan Grand Design pengentasan kemiskinan di Daerah Lambat Tumbuh yang komprehensif yaitu dari Tahap Perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring dam Evaluasi,” kata Wamendes Paiman.

Wamendes Paiman mengatakan, Percepatan pembangunan afirmatif untuk daerah lambat tumbuh menjadi daerah berkembang, maju, dan
mandiri, melalui kebijakan.

Pertama, Pemenuhan dan peningkatan akses layanan pendidikan dan kesehatan sesuai standar melalui pemenuhan dan peningkatan kompetensi tenaga medis, tenaga kesehatan, dan tenaga pendidik, serta pemenuhan pelayanan kesehatan bergerak berbasis kondisi geografis wilayah.

Kedua, Penguatan ekonomi lokal berbasis kearifan lokal, digital, dan inovasi melalui pengembangan sentra
pertanian dan perikanan terintegrasi, penataan pariwisata lokal yang didukung ekosistem kepariwisataan
berkelanjutan, dan peningkatan up-skilling dan re-skilling SDM tenaga kerja lokal;

Ketiga, Pemerataan penyediaan infrastruktur dasar sesuai standar, serta peningkatan konektivitas intra dan
antarwilayah untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal;

Keempat, Penguatan tata kelola pembangunan melalui peningkatan kapasitas aparatur daerah, percepatan
digitalisasi pelayanan publik, peningkatan kerja sama antardaerah, serta peningkatan integrasi sumber pembiayaan;

“Peningkatan kapasitas masyarakat yang tangguh dan adaptif untuk mendukung kemandirian daerah melalui penguatan ketahanan pangan, mitigasi bencana, adaptasi perubahan iklim, konservasi lingkungan, serta pelibatan masyarakat,” kata Wamendes Paiman.

Wamendes Paiman kemudian menjelaskan, isu dan tantangan Daerah Lambat Tumbuh. Pertama soal Sarana dan Prasana, dimana ada kesulitan geografis yang tinggi, keterbatasan sarana dasar seperri air bersih, kesehatan dan pendidikan.

Isu kedua soal Kemampuan Keuangan Daerah dengan tantangan masih rendahnya kualitas SDM Pemerintah, belum optinal pengembangan sumber pendapatan dan Tata kelola keuangan.

Ketiga soal Aksesibilitas, dimana tantangannya itu tingginya kesenjangan antar dan inter wilayah.

Keempat Karakteristik Daerah dengan tantangan tingginya resiko bencana, rawan pangan dan adaptasi yang komprehensif dan Belum optimalnya upaya rehabilitasi dan konservasi lingkungan hidup.

“Strategi dan kolaborasi pembangunan Daerah Lambat Tumbuh yaitu Peningkatan Ekonomi Masyarakat, Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana, Kapasitas Keuangan Desa, dan Aksesibilitas,” kata Wamendes Paiman.

Sementara itu, kata Wamendes Paiman, untuk pengentasan Kemiskinan dan Investasi di desa perlu dilakukan peningkatan kapasitas kewirausahaan dan penciptaan lapangan kerja di desa.

Terkait Kemiskinan Ekstrem, strategi yang perlu dilakukan adalah Menurunkan Beban Pengeluaran, Meningkatkan Pendapatan, Meminimalkan Kantong Kemiskinan, Memperkuat Pendamping Desa dan Kelembagaan Desa.

“Dana Desa jadi salah satu instrumen untuk pembangunan desa yang difokuskan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat,” kata Wamendes Paiman.

Untuk tahun 2024, fokus penggunaan Dana Desa untuk Penanganan Kemiskinan Ekstrem, Program Ketahanan Pangan, Pencegahan Stunting, dan Bantuan Permodalan BUM Desa dan BUM Desa Bersama.

“Sekali lagi saya berharap bakal ada Grand Design Pembangunan Desa termasuk pengentasan kemiskinan di daerah Lambat Tumbuh yang nanti bakal didorong menjadi regulasi seperti Perpres,” kata Paiman.

Turut hadir Plt Kepala LAN Muhammad Taufiq, Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi Basseng, Wali Angkatan Hendriyanto Hadi Tjahyono, Kapuspimnas LANGiri Saptoaji, Indra Lutrianto dan Tartono.

Hadir juga tamu Undangan dari para Praktisi dan Pelaku UMKM dan Peserta PKN I Angkatan LIX Tahun 2024.[RED/**]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x