DelikAsia.com, (Jakarta) | Puncak perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024 berlangsung meriah di Indonesia Arena, Jakarta dengan sajian pertunjukan seni dan video praktik baik gerakan Merdeka Belajar. Pada salah satu rangkaian acara, empat Penggerak Merdeka Belajar berkesempatan memberikan bunga dan ucapan terima kasih kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, atas kerja kerasnya dalam mentransformasikan pendidikan di Indonesia.
Peringatan Hardiknas tahun ini sangat istimewa karena merupakan perayaan yang digelar pada tahun ke-2 sejak bulan Mei ditetapkan oleh Mendikbudristek sebagai Bulan Merdeka Belajar pada tahun 2023. Adapun tema tahun ini yaitu Bergerak Bersama Lanjutkan Merdeka Belajar.
“Tujuannya agar semangat memperingati Hari Pendidikan Nasional dapat dilakukan dalam skala yang lebih besar, lebih semarak dengan mengajak dan melibatkan lebih banyak masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya untuk terlibat aktif dalam memajukan pendidikan demi mewujudkan generasi emas,” ujar Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, Jumat (4/5).
Salah satu perwakilan Penggerak Merdeka Belajar, Kepala SMP Negeri 43 Pekanbaru, Zuraida, merasa terharu dan tidak menyangka dapat diundang oleh Kemendikbudristek dalam puncak perayaan Hardiknas tahun ini.
“Sebagai alumni Guru Penggerak, saya merasa ingin terus melakukan perubahan dengan potensi yang saya miliki. Bagi saya, perubahan sekecil apapun mampu membuat kita menjadi besar dan membuat perubahan yang lebih baik untuk pendidikan Indonesia,” ungkapnya.
Zuraida menambahkan, ia merasakan dampak positif dari gerakan Merdeka Belajar. Dari menjadi guru hingga kepala sekolah, anak-anak di sekolah menjadi lebih nyaman dalam belajar dengan sistem Merdeka Belajar.
“Kemajuan pendidikan di Indonesia bukan tergantung kepada kepala sekolah, dinas pendidikan, dan pemerintah. Namun, diperlukan gotong royong dari setiap stakeholder untuk dapat saling melengkapi. Untuk pendidikan di Indonesia ke depannya, mari melangkah bersama untuk melanjutkan program Merdeka Belajar,” ucap Zuraida.
Selanjutnya, Cleyzellda Selan, siswi SD Inpres Nonohonis, Soe, Nusa Tenggara Timur, merasa bahagia dapat hadir secara langsung pada puncak perayaan Hardiknas 2024 dan memberikan bunga kepada Menteri Nadiem. Selain itu, sebagai siswi yang merasakan Kurikulum Merdeka, ia menilai gerakan Merdeka Belajar memberikan banyak dampak positif khususnya pelajar di Indonesia Timur.
“Berkat Merdeka Belajar, cara belajar yang dilakukan mulai berbeda, banyak kebebasan yang dilakukan, sehingga semua murid merasa senang untuk belajar,” ujarnya.
Lebih dari itu, Zelda menilai metode belajar melalui Kurikulum Merdeka juga memberikan pengalaman lain di luar kelas. Di sekolah, Zelda dan teman-temannya mengikuti kegiatan bernama Mengamati Lingkungan, yakni mengamati kehidupan alam seperti bagaimana tumbuhan beradaptasi dan bagaimana alam memberikan kenyamanan bagi makhluk hidup lainnya.
“Pada momen Hardiknas ini saya ingin gerakan Merdeka Belajar terus berlanjut supaya semua murid, khususnya di Indonesia Timur dapat terus mengeksplorasi apa yang mereka suka dan mengembangkan potensi dirinya. Kepada semua generasi muda, teruslah bersemangat meraih mimpi dan bersemangat dalam belajar,” ungkap Zelda.
Para Penggerak Merdeka Belajar lainnya, Nanki Nirmanto, Direktur Festival Film Purbalingga, turut merasakan dampak positif dari program Merdeka Berbudaya yakni Dana Indonesiana. Dukungan Dana Indonesiana semakin menguatkan bukan hanya event strategis, namun juga menguatkan organisasi sehingga mampu menciptakan program-program untuk jangka panjang.
“Ke depannya, kita akan membuat sekolah film di Purbalingga, lalu festivalnya sendiri menjadi skala yang lebih besar. Dari layar tancap yang biasa hanya 18 titik, di tahun 2023 bertambah sampai 26 titik, dan pada tahun ini akan meningkat hingga 30 titik dalam satu bulan,” ucap Nanki.
Nanki berharap, program Merdeka Belajar, khususnya Merdeka Berbudaya, Dana Indonesiana dapat terus berlanjut. “Bantuan Dana Indonesiana merupakan pembuktian bahwa negara hadir untuk mendukung para kelompok budaya di Indonesia. Semoga, di masa mendatang lebih banyak lagi dan semakin luas penerima manfaat, sehingga kelompok budaya di Indonesia akan semakin berkembang,” pungkas Nanki.
Selanjutnya, M. Ray Albani Subait Hayato, mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, salah satu penerima manfaat dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Ray merupakan salah satu mahasiwa yang melakukan wirausaha peternakan lobster air tawar sejak tahun 2021, dengan bantuan program Wirausaha Merdeka.
“Dampak yang sangat yang dirasakan dari program tersebut adalah publikasi, dari publikasi itu saya ingin mengedukasi masyarakat bahwa budidaya perikanan merupakan potensi yang besar dalam berbisnis. Dampaknya adalah peternakan lobster ini dapat diliput banyak media dan dibuatkan film dokumenter,” ucap Ray.
Ray berharap, program Merdeka Belajar, MBKM, Kewirausahaan Merdeka dapat terus berlanjut. “Semoga penerima manfaat program terus dapat terus bertambah, sehingga dapat mencetak lebih banyak lagi generasi muda yang memiliki wirausaha dan mencetak banyak lapangan pekerjaan,” tutup Ray.[RED/RLS]
Tidak ada komentar