x

Modernisasi Irigasi Rentang di Jawa Barat, Kementerian PU Dukung Swasembada Pangan Nasional

waktu baca 2 menit
Kamis, 7 Nov 2024 20:48 0 25 Redaksi

DelikAsia.com, (Jakarta) |  Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung terus melakukan modernisasi pada Daerah Irigasi (DI) Rentang yang mencakup wilayah di Jawa Barat. Proyek ini merupakan langkah strategis dalam rangka mengoptimalkan layanan irigasi guna meningkatkan produktivitas pertanian, sekaligus mendukung visi Presiden Prabowo Subianto dalam mencapai swasembada pangan.

Menteri PU, Dody Hanggodo, mengungkapkan bahwa modernisasi irigasi merupakan komponen penting untuk menciptakan ketahanan pangan. “Pengembangan di sektor irigasi primer, sekunder, dan tersier akan mempercepat pencapaian swasembada pangan secara nasional,” jelas Menteri Dody.

Sebagai salah satu kawasan irigasi utama, DI Rentang melayani sekitar 87.840 hektare lahan pertanian di Kabupaten Majalengka, Cirebon, dan Indramayu, yang mengandalkan debit air dari Sungai Cimanuk. Dengan proyek ini, Kementerian PU bertujuan untuk meningkatkan produksi padi dan tanaman bernilai tinggi melalui optimalisasi jaringan irigasi yang ada, serta memperbaiki operasional dan pemeliharaannya, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan mendukung ketahanan pangan nasional.

Secara keseluruhan, proyek ini menargetkan peningkatan produktivitas padi dari 5,6 ton per hektare menjadi 6,5 ton per hektare. Selain itu, luas tanam yang dilayani diharapkan meningkat dari 43.229 hektare menjadi 86.423 hektare, dengan indeks pertanaman naik dari 120% menjadi 230%.

Proyek ini telah berjalan sejak 2016 dan diproyeksikan selesai pada 2026, dengan progres saat ini mencapai 74%. Pembangunan Bendungan Jatigede menjadi bagian kunci dari proyek ini, yang bertujuan untuk meningkatkan keandalan pasokan air dan memperluas area tanam. Modernisasi DI Rentang mencakup peningkatan saluran pembawa dan pembuang, bangunan, serta alat ukur debit air, yang diharapkan mampu mengurangi kehilangan air dari 15% menjadi 4% serta meningkatkan akurasi distribusi air.

Modernisasi ini juga dinilai sangat penting mengingat infrastruktur irigasi DI Rentang telah berusia puluhan tahun, yang berdampak pada menurunnya kinerja pelayanan air. Berdasarkan Surat Edaran Dirjen SDA No.01/SE/D/2019, modernisasi irigasi bertujuan untuk mencapai layanan irigasi yang efektif, efisien, dan berkelanjutan. Selain meningkatkan keandalan penyediaan air, langkah ini juga mencakup penguatan prasarana, manajemen irigasi, lembaga pengelola, serta sumber daya manusia, sehingga mampu mendukung produktivitas dan ketahanan pangan di masa depan.[Saf/**]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x