DelikAsia.com, (Jakarta) | Guna mendapatkan hasil yang optimal dan mengurangi adanya kekeliruan-kekeliruan dalam perencanaan fasilitas pelabuhan, Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Direktorat Kepelabuhananan menyelenggarakan Bimbingan Teknis Survei Investigasi dan Desain (SID) dan Detail Engineering Design (DED), serta Perancangan Teknis Fasilitas Pelabuhan bagi para Perencana Fasilitas Pelabuhan di Indonesia.
Bimtek tersebut dibuka oleh Direktur Kepelabuhananan Muhammad Masyhud, bertempat di Hotel Sari Pacific Jakarta, pada tanggal 5 Desember 2023. Kegiatan ini diikuti oleh Kepala Dinas Provinsi di Indonesia, perwakilan Kantor Pusat Ditjen Perhubungan Laut, serta para Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
Menurut Muhammad Masyhud, saat ini dalam proses pembangunan fasilitas pelabuhan masih ditemukan adanya kendala dimana salah satu penyebabnya adalah pemahaman teknis tahapan dalam perencanaan dalam pembangunan fasilitas pelabuhan. Beberapa kendala yang sering ditemui adalah ketidaktepatan penentuan elevasi lantai dermaga, kurang cermat penentuan layout/bentuk dermaga, dan kekeliruan dalam menentukan beban yang bekerja serta kekeliruan dalam interpretasi analisa hasil model.
“Untuk itu, penyelenggaraan Bimtek SID dan DED sangat diperlukan guna menciptakan adanya kesamaan pandangan dan satu tolok ukur yang diketahui bersama khususnya oleh para Perencana Fasilitas Pelabuhan” kata Masyhud.
Direktur Kepelabuhanan Muhammad Masyhud juga mengatakan dalam tahap perencanaan fasilitas pelabuhan dibutuhkan adanya Penyusunan Dokumen FS, RIP, Studi Lingkungan, SID dan DED sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 112 Tahun 2017 Tentang Pedoman Proses Perencanaan di Kementerian Perhubungan, dimana terdapat beberapa aspek dan pertimbangan yang harus ditinjau oleh para Perencana Khususnya di bidang teknis, ekonomis, lingkungan dan politik.
Lebih dari itu, lanjut Masyhud bahwa pemahaman dan kompetensi yang memadai dalam perencanaan fasilitas pelabuhan sangat dibutuhkan agar terciptanya hasil pembangunan yang efektif, efisien dan tepat sasaran.
“Untuk itu, melalui pelaksanaan Bimbingan Teknis ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas Studi Survei Investigasi dan Desain (SID) dan Detail Engineering & Design (DED), serta Perancangan Teknis Fasilitas Pelabuhan, sebagai dokumen teknis acuan dan desain baik berupa pembangunan, pengembangan, rehabilitasi maupun Replacement fasilitas pelabuhan” kata Masyhud.
Lebih jauh, Muhammad Masyhud mengatakan dalam rangka mewujudkan visi Kementerian Perhubungan yaitu Terwujudnya Penyelenggaraan Pelayanan Perhubungan yang Handal, Berdaya Saing dan Memberikan Nilai Tambah Sebagaimana Tertuang Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024, yang mengamanahkan upaya peningkatan konektivitas nasional, peningkatan layanan dan keselamatan transportasi, maka diperlukan peningkatan kualitas sarana dan prasarana transportasi.
“Peningkatan kualitas sarana dan prasarana transportasi laut yang handal tersebut, tentunya membutuhkan kaidah/prosedur atau peraturan-peraturan yang berlaku untuk pembangunan prasarana pelabuhan mulai dari Pra Konstruksi, Konstruksi Dan Tahap Pasca Konstruksi” ujar Masyhud.
Terkait dengan hal tersebut, Direktur Kepelabuhananan berharap agar seluruh peserta Bimbingan Teknis baik dari lingkungan Ditjen Perhubungan Laut, Pemerintah Daerah maupun Tim Penyusun Dokumen Teknis Perencanaan Kepelabuhananan/Konsultan untuk dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan ini dengan sebaik-baiknya, mengingat dalam kesempatan Ini hadir para Narasumber yang pakar di bidang keahliannya sehingga dapat memberikan pengetahuan dan wawasan dalam upaya meningkatkan kualitas penyusunan Dokumen Rencana SID dan DED Serta Perancangan Teknis Fasilitas Pelabuhan.
Sebagai informasi, Bimbingan Teknis Survei Investigasi dan Desain (SID) Dan Detail Engineering & Design (DED), serta Perancangan Teknis Fasilitas Pelabuhan akan dilaksanakan mulai tanggal 4 s.d 8 Desember 2023 bertempat di Hotel Sari Pasific Jakarta. Adapun beberapa materi yang akan disampaikan antara lain: Sinkronisasi Kelayakan dan Rencana Induk Pelabuhan dengan Rencana Pengembangan Fasilitas Pelabuhan, Perencanaan Fasilitas Pelabuhan, Persetujuan Pekerjaan Reklamasi, Perizinan Pembangunan dan Operasional Pelabuhan, Penyampaian Juknis SID dan DED Fasilitas Pelabuhan, Tata Cara Pelaksanan Survei Topografi dan Bathimetri dan analisis Hidro-Oceanografi, Geomodeling (pemodelan deforasi vertikal, topografi, batimetri dan sub surface) untuk studi kelayakan desain pelabuhan, Analisa PSHA/DSHA dalam perencanaan pembangunan fasilitas pelabuhan, dan Pembahasan contoh studi kasus DED Labuhan Bajau Tahun 2023.[YK/RED].
Tidak ada komentar