x

Swasembada Pangan dan Energi: Fokus Kebijakan Prabowo di Sidang Kabinet

waktu baca 2 menit
Jumat, 24 Jan 2025 23:35 0 45 Redaksi

DelikAsia.com, (Jakarta) |  Presiden Prabowo Subianto menggarisbawahi pentingnya efisiensi dan penghematan dalam penyusunan anggaran negara. Ia menekankan keberanian untuk memangkas anggaran pada sektor-sektor yang dianggap tidak esensial demi optimalisasi alokasi dana untuk kebutuhan strategis. Pernyataan ini disampaikan Presiden saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna (SKP) di Ruang Sidang Kabinet, Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (22/01/2025).

“Saya tegaskan bahwa kriteria anggaran yang akan kita laksanakan, pertama, harus bisa menciptakan lapangan kerja. Kedua, harus meningkatkan produktivitas yang dapat diukur melalui devisa yang dihasilkan atau dihemat. Ketiga, harus mengarah kepada swasembada pangan dan energi,” ujar Presiden.

Target Swasembada Pangan dan Energi

Presiden menegaskan komitmen Indonesia untuk tidak lagi mengimpor beras, jagung, maupun garam pada 2025. Ia optimistis target swasembada pangan dapat tercapai lebih cepat dari jadwal, yakni akhir 2025 atau awal 2026, lebih cepat tiga tahun dari target awal.

“Dengan niat baik, kerja keras, dan kebijakan yang masuk akal, hasil yang cepat bisa kita capai,” kata Presiden.

Selain itu, Presiden mendorong inovasi teknologi sebagai pilar utama dalam pengelolaan anggaran. Ia menekankan pentingnya investasi pada sumber daya manusia, pendidikan, serta sains dan teknologi untuk mendukung visi jangka panjang negara.

Pemangkasan Anggaran Tidak Esensial

Presiden Prabowo juga menyoroti penghematan anggaran pada sektor non-strategis, seperti kegiatan seremonial dan perjalanan dinas. Ia menginstruksikan agar perayaan ulang tahun, acara seremoni, serta pertemuan besar dilakukan secara sederhana.

“Perayaan sejarah atau ulang tahun cukup dilakukan di kantor dengan sederhana, bahkan hanya 15 orang hadir secara langsung, sisanya cukup melalui video konferensi,” tegasnya.

Ia juga mengusulkan pemangkasan anggaran perjalanan dinas hingga 50 persen, yang diperkirakan dapat menghemat lebih dari Rp20 triliun. “Kalau kita hemat Rp20 triliun, berapa puluh ribu gedung sekolah bisa kita perbaiki,” tambahnya.

Loyalitas dan Pengawasan Anggaran

Presiden meminta seluruh menteri dan kepala badan untuk meningkatkan loyalitas dalam pelaksanaan anggaran sesuai dengan arahan. Ia juga mengapresiasi tim keuangan negara yang telah melakukan pemeriksaan anggaran secara rinci.

“Saya terima kasih kepada tim keuangan yang telah menyisir anggaran sampai serinci-rincinya, bahkan hingga satuan kesembilan. Saya minta semua pihak patuh dan mendukung kebijakan ini,” tutup Presiden.

Langkah-langkah efisiensi ini diharapkan dapat mengarahkan anggaran negara ke jalur yang lebih strategis, mendukung target pembangunan nasional, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata.[Bram/**]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x