DelikAsia.com, (Jakarta) | Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Anton Sukartono Suratto, mendesak pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Direktorat Jenderal Perlindungan WNI Kemenlu, dan kementerian terkait untuk memberikan pendampingan maksimal kepada lima pekerja migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM). Kejadian tersebut terjadi beberapa waktu lalu dan menimbulkan keprihatinan mendalam.
“Pemerintah harus memastikan bahwa hak-hak para korban tersebut terpenuhi, baik itu dalam bentuk tindakan medis maupun bantuan hukum jika diperlukan,” kata Anton saat memberikan keterangan kepada awak media di Jakarta, Senin (27/1).
Anton juga menyampaikan rasa belasungkawa atas meninggalnya salah satu PMI dalam insiden tersebut. Ia berharap agar empat PMI lainnya yang sedang dirawat dapat segera diberikan kesembuhan. “Saya sangat menyesalkan kejadian ini dan berdoa agar PMI yang sedang dirawat segera sembuh,” tambahnya.
Sebagai langkah lanjutan, Anton meminta agar pemerintah Indonesia segera mengeluarkan nota diplomatik dan mendesak penyelidikan lebih lanjut terhadap insiden tersebut. Menurutnya, ada indikasi penggunaan kekuatan berlebihan oleh otoritas Malaysia yang menyebabkan korban jiwa dan luka-luka.
“Saya berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa mendatang. Perlu ada pendekatan yang lebih mengedepankan kemanusiaan agar tidak sampai menimbulkan korban jiwa,” ungkap Anton.
Lebih lanjut, Anton mendesak kedua negara, Indonesia dan Malaysia, untuk duduk bersama dan merumuskan langkah-langkah perlindungan yang lebih efektif bagi para pekerja migran Indonesia. Ia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia harus selalu hadir di luar negeri untuk memastikan bahwa warga negaranya mendapatkan hak perlindungan yang sama dan merasa aman.
“Pemerintah Indonesia wajib hadir untuk melindungi warganya di luar negeri dan memastikan mereka merasa aman dan terlindungi,” tutup Anton.[Bram/**]
Tidak ada komentar