Delik Asia, (Jakarta) | Perubahan terus bergulir di tubuh PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni). Di bawah kepemimpinan Direktur Utama Tri Andayani sejak Februari 2022, perusahaan pelayaran milik negara ini mencatat sejumlah kemajuan, terutama dalam peningkatan layanan dan fasilitas digital bagi penumpang kapal.
Salah satu terobosan terbaru adalah kehadiran layanan internet berbasis Seawifi dan jaringan 4G di atas kapal, yang kini tersedia di delapan armada penumpang Pelni, termasuk KM Kelud. Fasilitas ini diperkenalkan sebagai bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun ke-73 Pelni, dengan pemberian diskon 50 persen untuk paket internet empat jam.
“Kami berharap kehadiran wifi dan jaringan 4G ini dapat menambah keasyikan perjalanan dengan kapal Pelni,” ujar Evan Eryanto, Sekretaris Perusahaan Pelni, dalam keterangan tertulis.
Namun di tengah inovasi itu, sejumlah penumpang tetap menyuarakan kritik. Syamsul Bahri, Ketua Umum Forum Silaturahmi Media Mahkamah Agung Republik Indonesia (FORSIMEMA-RI), yang turut menumpangi KM Kelud dari Batam menuju Tanjung Priok, menilai harga layanan internet dan fasilitas di kapal masih tergolong tinggi.
“Armada kapal Pelni masih jadi andalan masyarakat. Tapi kami berharap fasilitas seperti toko, kafe, mini market, dan internet bisa lebih terjangkau,” kata Syamsul, Kamis, 8 Mei 2025.
Meski demikian, Syamsul mengakui adanya transformasi nyata dalam tubuh Pelni, baik dari sisi pelayanan hingga pembenahan armada. Menurutnya, upaya peningkatan kenyamanan dan profesionalisme pelayanan semakin terasa di era kepemimpinan Tri Andayani.
Sejumlah catatan masa lalu juga masih menghantui reputasi Pelni. Selama bertahun-tahun, perusahaan ini identik dengan pelayanan yang tertinggal, kebersihan yang buruk, dan keluhan penumpang yang tak kunjung tuntas. Namun dalam lima tahun terakhir, stigma itu mulai luntur. Perubahan yang bertahap dan sistematis terlihat dari peningkatan fasilitas, keamanan pelayaran, serta komunikasi publik yang lebih terbuka.
Pelni kini dihadapkan pada tantangan ganda: menjaga keberlanjutan finansial sekaligus mengemban tanggung jawab sebagai tulang punggung transportasi laut nasional. Dalam konteks negara kepulauan seperti Indonesia, fungsi Pelni bukan semata bisnis, melainkan juga bagian dari strategi konektivitas dan keadilan antarwilayah.
“Kami terus berbenah agar Pelni tetap relevan dengan kebutuhan zaman dan masyarakat. Inovasi digital hanyalah awal,” ujar Evan.
Dengan modernisasi yang terus didorong, Pelni diharapkan mampu memperkuat eksistensinya tidak hanya sebagai moda transportasi, tetapi juga sebagai wajah pelayanan publik di laut yang berorientasi pada kenyamanan dan inklusivitas.[Safar/**]
Tidak ada komentar