x

Konflik Kepengurusan PWI Berakhir, Kongres Persatuan Digelar Paling Lambat 30 Agustus 2025

waktu baca 3 menit
Rabu, 21 Mei 2025 19:27 0 168 Redaksi

DelikAsia, (Jakarta) | Kesepakatan Jakarta Diteken, Stabilitas Organisasi Pers Menuju Pemulihan, Konflik internal yang melanda Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) selama hampir satu tahun terakhir akhirnya menemukan solusi konstruktif. Dua tokoh sentral dalam dualisme kepengurusan—Hendry Ch Bangun dan Zulmansyah Sekedang—telah menyepakati penyelenggaraan Kongres Persatuan paling lambat pada 30 Agustus 2025.

Kesepakatan dicapai melalui pertemuan tertutup yang berlangsung Jumat malam, 16 Mei 2025, di sebuah kafe kawasan Jakarta Selatan. Negosiasi berlangsung selama empat jam dan dimediasi oleh anggota Dewan Pers, Dahlan Dahi, yang juga bertindak sebagai penandatangan ketiga dalam Kesepakatan Jakarta.

Payung Hukum dan Komitmen Rekonsiliasi

Hendry Ch Bangun merupakan Ketua Umum PWI berdasarkan hasil Kongres XXV di Bandung pada 27 September 2023 dan tercatat resmi melalui SK Kemenkumham No AHU-0000258.AH.01.08 Tahun 2024. Sementara itu, kepemimpinan tandingan muncul melalui Kongres Luar Biasa (KLB) pada 18 Agustus 2024 yang menetapkan Zulmansyah Sekedang secara aklamasi sebagai ketua umum.

Semua harus melihat ke depan dengan semangat persatuan, agar organisasi bisa kembali produktif dan bermanfaat,” ujar Hendry dalam pernyataannya pascapertemuan.

Kesepakatan Jakarta tidak hanya menandai berakhirnya ketegangan internal, tetapi juga mempertegas komitmen kedua belah pihak untuk menjaga marwah organisasi. Kedua tokoh sepakat membentuk panitia bersama—Steering Committee (SC) sebanyak tujuh orang dan Organizing Committee (OC) sebanyak 16 orang—dengan komposisi seimbang dari masing-masing pihak.

Keterbukaan, Kesetaraan, dan Akses Demokratis

Salah satu poin penting dari kesepakatan ini adalah penghapusan hambatan administratif bagi anggota PWI yang ingin mencalonkan diri dalam kongres mendatang. Hal ini dinilai krusial dalam menjaga prinsip demokrasi internal dan menjamin kesetaraan hak antaranggota.

Ini sejarah bagi PWI. Semoga organisasi ini kembali guyub dan bersatu, sesuai dengan nama dan tujuannya,” ujar Zulmansyah.

Poin-poin teknis yang belum sepenuhnya disepakati akan dibahas dalam waktu dekat. Namun, komitmen bersama untuk menuntaskan proses rekonsiliasi menjadi fondasi utama menjelang pelaksanaan kongres. Baik Hendry maupun Zulmansyah menyatakan kesiapan penuh untuk menjadikan forum tersebut sebagai awal baru bagi PWI.

Stabilitas Organisasi dan Implikasi Lebih Luas

Dengan lebih dari 30.000 anggota di 39 provinsi, PWI merupakan salah satu pilar utama dalam ekosistem pers nasional. Konflik kepengurusan yang sempat menghambat program kerja—termasuk pelatihan, uji kompetensi wartawan, dan penguatan profesionalisme media—diharapkan segera pulih menyusul kesepakatan ini.

Bang Hendry dan Bang Zul sama-sama tegas. Tapi keduanya punya kebesaran jiwa dan tanggung jawab untuk menyelamatkan PWI,” ujar Dahlan Dahi yang turut menjadi saksi dalam kesepakatan tersebut.

Langkah damai ini disambut positif oleh sejumlah tokoh media dan pengamat kebebasan pers. Kesepakatan Jakarta diyakini menjadi sinyal kuat bahwa organisasi pers tertua di Indonesia ini siap melanjutkan konsolidasi menuju tata kelola yang lebih inklusif dan akuntabel.[Di2n bk/**]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x