x

Kementerian PU Rampungkan Penataan Pulau Penyengat, Tingkatkan Pariwisata Budaya Melayu di Kepri

waktu baca 2 menit
Minggu, 1 Des 2024 23:14 0 60 Redaksi

DelikAsia.com, (Jakarta) | Pulau Penyengat, sebuah pulau kecil di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, terkenal dengan keindahan alamnya dan warisan budaya Melayu, seperti Masjid Sultan Riau yang megah. Sebagai destinasi wisata bersejarah, pulau ini kini tengah mengalami transformasi besar yang difokuskan pada perbaikan kawasan permukiman kumuh di pesisir pantainya.

Sejak 2022, Kementerian Pekerjaan Umum, melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kepulauan Riau, Direktorat Jenderal Cipta Karya, telah menuntaskan penataan kawasan seluas 25 hektare yang teridentifikasi sebagai wilayah kumuh. Penanganan ini diharapkan tidak hanya mengubah wajah kawasan, tetapi juga menyelesaikan berbagai masalah terkait sarana prasarana permukiman seperti drainase, pengelolaan sampah, dan jalan yang rusak.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, menegaskan, “Penanganan ini diharapkan dapat mengubah wajah kawasan dan menuntaskan permasalahan yang menyebabkan kekumuhan pada kawasan ini.”

Di bawah kepemimpinan Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman, Wahyu Kusomosusanto, penataan dimulai pada Maret 2022 dengan fokus pada infrastruktur dasar, seperti perbaikan jalan lingkungan yang sempit dan rusak, serta penyediaan ruang terbuka publik dan titik kumpul masyarakat. Dengan anggaran sebesar Rp 36,98 miliar yang bersumber dari APBN, proyek ini meliputi perbaikan drainase, pedestrian, utilitas, dan shelter.

Kepala BPPW Kepulauan Riau, Fasri Bachmid, menambahkan, “Dengan drainase yang lebih baik, lingkungan menjadi lebih sehat, dan dengan ruang terbuka publik yang baru, masyarakat memiliki tempat untuk bersosialisasi.”

Sebagai destinasi wisata, Pulau Penyengat kini tidak hanya menawarkan wisata pantai dan sejarah, tetapi juga lingkungan yang lebih baik untuk pengunjung dan warga. Dengan jarak sekitar 2 km dari pusat Kota Tanjungpinang, pulau ini dapat dicapai dalam waktu 15 menit menggunakan perahu motor atau pompong.

Perubahan besar ini, didorong oleh dukungan masyarakat dan pemerintah daerah, menjadikan Pulau Penyengat sebagai destinasi wisata yang semakin menarik dan membanggakan masyarakat Kepulauan Riau.[Safar/**]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x