x

COO Aditya Muhammad Bintang Hadiri IIA Improvement and Inovation Award 2024, Driving Innovation: Pioneering Sustainable Energy and Community Development

waktu baca 3 menit
Minggu, 13 Okt 2024 19:25 0 106 Redaksi

DelikAsia.com, (Jakarta) |  Forum Improvement dan Innovation 2024 digelar dengan fokus utama pada inovasi dan perbaikan di sektor energi guna mencapai target net zero emission. Salah satu teknologi yang menjadi sorotan adalah Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS), yang diharapkan dapat menjadi solusi bagi industri migas dalam menekan emisi karbon.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan penting di industri energi, termasuk Direktur Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa, Wisnu Hindadari; General Manager PHE ONWJ, Muzwir Wiratama; VP Exploration Regional Jawa, Indra Yuliandri; COO Aditya Muhamad Bintang; Asisten Manager Cilegon GMS, Fauzie Danendra; serta Koordinator Riset Ekologi BRIN, Agusta Samodra Putra. Para peserta forum mendiskusikan strategi dan inovasi untuk mempercepat implementasi CCUS di Indonesia. Sebagaimana dalam rilis PT Pertamina Pusat. (Senin, 7 Oktober 2024).

Tahun ini, Forum Improvement and Innovation Awards (IIA) mengangkat tema “Driving Innovation: Pioneering Sustainable Energy and Community Development” sebagai bentuk komitmen Pertamina dalam mendorong inovasi untuk menciptakan keberlanjutan energi dan menjaga kelestarian lingkungan. Tema ini mencerminkan fokus perusahaan pada pengembangan teknologi ramah lingkungan di sektor energi.

Direktur Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa, Wisnu Hindadari, menyatakan bahwa Forum IIA memiliki peran strategis sebagai jembatan antara dunia bisnis, khususnya sektor minyak dan gas, dengan inovasi yang bertujuan mewujudkan transisi energi yang lebih hijau dan berkelanjutan. Forum ini juga diharapkan mampu menginspirasi perusahaan lain untuk terlibat dalam upaya menciptakan energi yang lebih bersih.

VP Exploration Regional Jawa, Indra Yuliandri, dalam Forum IIA 2024 menjelaskan bahwa kebutuhan energi nasional Indonesia mencapai 160 juta ton oil ekuivalen, dengan 61% diantaranya masih berasal dari minyak dan gas, sementara energi terbarukan hanya berkontribusi 8%. Ia menekankan pentingnya mempercepat adopsi energi terbarukan untuk memenuhi target 47% kebutuhan energi nasional.

COO Aditya Muhamad Bintang menyoroti pentingnya teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) dalam mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) dari aktivitas industri, terutama sektor energi. Menurutnya, CCS menjadi langkah strategis untuk menghadapi tantangan lingkungan yang semakin mendesak.

“Jika diimplementasikan dengan efektif, proyek CCS ini dapat secara signifikan mengurangi jejak karbon dari proses produksi, memberikan kontribusi besar terhadap upaya penurunan emisi,” ungkap Aditya.

Pernyataan ini disampaikan dalam Forum Improvement and Innovation 2024 yang membahas inovasi energi ramah lingkungan.

General Manager PHE ONWJ, Muzwir Wiratama, menjelaskan kerjasama Joint Study Agreement (JSA) dengan POSCO Internasional yang difokuskan pada pengembangan solusi ramah lingkungan. Ia memaparkan beberapa indikator keberhasilan kolaborasi ini, termasuk dampaknya terhadap ekologi lingkungan.

“Kerjasama ini dirancang untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan, dengan tujuan mengurangi dampak lingkungan dari aktivitas industri migas,” ujar Muzwir.

Langkah ini diharapkan dapat menjadi model bagi proyek-proyek serupa dalam rangka transisi menuju energi yang lebih hijau.[**]

 

Penulis : Saiful Anwar
Editor : Meidiana S.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x