x

Dody: Pemda Harus Tegas dalam Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

waktu baca 2 menit
Rabu, 12 Mar 2025 02:26 0 19 Redaksi

DelikAsia.com, (Jakarta) | Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menegaskan bahwa komitmen Pemerintah Daerah (Pemda) memegang peran penting dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Infrastruktur Pengelolaan Sampah Terpadu yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Rapat ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo saat penutupan retreat kepala daerah di Magelang.

Dody menyatakan, “Pemda harus mengambil peran utama melalui inovasi dan aktif melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sampah, terutama dalam pemilahan sampah di tingkat rumah tangga.”

Dalam acara yang berlangsung di Jakarta, Selasa (11/3/2025), Menteri Dody didampingi oleh Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti dan Direktur Jenderal Cipta Karya Dewi Chomistriana. Ia memberikan contoh keberhasilan pengelolaan sampah yang sudah ada, seperti Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo Surabaya yang berhasil mengubah sampah menjadi energi listrik, serta TPA Banyumas yang menghasilkan kompos dan bahan bakar Refuse Derived Fuel (RDF).

“Komitmen dan inovasi Pemda adalah kunci utama dalam pengelolaan sampah. Masyarakat juga wajib berperan aktif dalam pemilahan sampah sejak dari rumah tangga,” jelas Dody.

Selain itu, Dody juga menyoroti tantangan terkait tipping fee dalam pengelolaan sampah. Ia mengusulkan penerapan kebijakan yang melibatkan semua pemangku kepentingan melalui konsep polluter pays principle (3P), di mana pihak yang menghasilkan sampah juga bertanggung jawab dalam menanggung biaya pengelolaan sampah.

Menteri Dody juga menyampaikan target pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, yang mengharapkan pengolahan 38% dari total sampah secara efektif. Ia menambahkan, dengan proyeksi volume sampah yang akan mencapai 82 juta ton per tahun pada 2045, langkah-langkah ini sangat penting untuk mencegah terjadinya over capacity di TPA.

“Kementerian PU hingga 2024 telah membangun 145 TPA dengan metode sanitary landfill, serta fasilitas pengolahan sampah lainnya seperti TPS3R dan TPST dengan teknologi biokonversi, seperti Black Soldier Fly dan RDF,” ungkap Dody.

Di sisi lain, Dody menegaskan bahwa metode open dumping harus segera dihentikan karena berisiko tinggi mencemari lingkungan, sesuai dengan rekomendasi dari Kementerian Lingkungan Hidup. Ia mendorong agar TPS3R diterapkan secara konsisten di seluruh wilayah, dengan kota-kota besar yang menghasilkan sampah lebih dari 1.000 ton per hari diarahkan untuk menggunakan teknologi Waste to Energy.

Menko AHY juga menyampaikan pentingnya integrasi lintas sektoral antara Kementerian PU, Kementerian Lingkungan Hidup, Pemda, serta pihak terkait lainnya untuk memastikan target pengolahan sampah nasional tercapai dengan optimal.

“Tidak cukup hanya mengurangi sampah yang masuk ke TPA, tetapi juga memaksimalkan konsep Waste to Energy,” tutup AHY.[Safar/**]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x