DelikAsia.com, (Jakarta) | Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Cilegon menunjukkan kemajuan signifikan melalui program kemandirian. Pada hari ini, mereka berhasil memanen kangkung, yang merupakan bagian dari kegiatan kerja produktif di lingkungan Lapas. Ini merupakan bagian dari Program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) yang bertujuan memberikan keterampilan dan pendidikan bagi warga binaan. Program ini penting untuk mempersiapkan mereka agar dapat reintegrasi sosial dengan baik setelah menjalani masa hukuman. Inisiatif seperti ini diharapkan dapat membantu mengurangi tingkat recidivism dan meningkatkan peluang kerja setelah dibebaskan.
Program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) di Lapas Cilegon menunjukkan keberhasilan melalui kegiatan bercocok tanam yang rutin dilakukan. Warga binaan berhasil memanen kangkung dari lahan yang mereka kelola sendiri, dengan dukungan dari petugas Lapas. Kegiatan ini berfungsi tidak hanya untuk mengembangkan keterampilan bercocok tanam, tetapi juga sebagai terapi dan rehabilitasi, membantu proses pemulihan mental. Selain itu, panen ini berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pangan di Lapas, menciptakan suasana yang lebih mandiri dan produktif bagi para penghuni.
Kepala Lapas Cilegon, Yosafat Rizanto, mengungkapkan bahwa program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) bertujuan membekali warga binaan dengan keterampilan yang bermanfaat untuk reintegrasi ke masyarakat. “Melalui program ini, mereka belajar berbagai keterampilan, termasuk pertanian, yang tidak hanya meningkatkan kemampuan, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk beradaptasi setelah bebas,” jelasnya. Inisiatif ini diharapkan dapat mengurangi stigma sosial dan mendukung para binaan dalam membangun kehidupan yang lebih baik.
Lapas Cilegon terus berkomitmen untuk mendorong perubahan positif melalui program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE). Dengan berbagai kegiatan produktif, seperti bercocok tanam, lembaga ini memberikan kesempatan kedua bagi para warga binaan. Tujuannya adalah untuk menyiapkan mereka menjadi individu yang lebih baik dan mandiri di masa depan. Program ini tidak hanya fokus pada keterampilan praktis, tetapi juga pada rehabilitasi dan reintegrasi sosial, sehingga diharapkan para binaan dapat berkontribusi secara positif setelah menjalani masa hukuman.[tgy/**]
Tidak ada komentar