x

Pentingnya Sinergitas Antar K/L dan Pemda dalam Penyelenggaraan Transportasi SDP

waktu baca 4 menit
Senin, 30 Sep 2024 14:27 0 116 Redaksi

DelikAsia.com, (Jakarta) |  Untuk mewujudkan penyelenggaraan Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan (SDP) yang aman dan berkeselamatan, diperlukan sinergitas antara Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Irjen Pol Risyapudin Nursin, S.I.K, saat membacakan sambutan Menteri Perhubungan pada kegiatan seminar dan rakornis bertema “Sinergitas Pembangunan Transportasi Menuju Indonesia Emas 2045” di Jakarta.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Irjen Pol Risyapudin Nursin, menegaskan pentingnya Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan (SDP) sebagai jembatan yang menghubungkan sistem jaringan jalan raya. “Transportasi SDP memiliki peran yang sangat besar dalam menghubungkan daerah terpencil di Indonesia,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Risyapudin menjelaskan bahwa di wilayah Timur Indonesia, keberadaan angkutan SDP sangat mendukung distribusi hasil pertanian dan produk retail. “Sistem transportasi ini perlu kita jaga agar terlaksana dengan efektif, efisien, dan selamat, sehingga hasil pertanian dapat tersampaikan hingga ke tangan masyarakat,” tambahnya.

Dokumentasi : Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Irjen Pol Risyapudin Nursin, saat memberikan amanat Menteri Perhubungan di acara seminar dan rakornis mengenai Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan (SDP). Dalam kesempatan ini, beliau menekankan pentingnya sinergitas antar kementerian dan lembaga dalam pengembangan transportasi di Indonesia.

Pernyataan ini disampaikan dalam rangka seminar dan rakornis yang membahas sinergitas pembangunan transportasi menuju Indonesia Emas 2045, yang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah yang masih terisolasi.

Dalam seminar dan rakornis yang membahas perkembangan Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan (SDP), Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Irjen Pol Risyapudin Nursin, menegaskan bahwa pelayanan transportasi SDP telah mengalami kenaikan yang signifikan.

“Selama satu dekade ini, Direktorat Transportasi SDP telah melayani 351 lintas penyeberangan, yang terdiri dari 83 lintas komersil dan 269 lintas perintis,” ujarnya. Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa telah dibangun 13 lokasi Local Port Service (LPS) untuk mendukung prasarana transportasi.

Pernyataan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan layanan transportasi di seluruh wilayah, terutama di daerah terpencil, guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan konektivitas yang lebih baik. Risyapudin berharap bahwa peningkatan ini dapat terus berlanjut, demi mewujudkan sistem transportasi yang lebih efisien dan aman.

Demi meningkatkan infrastruktur transportasi di Indonesia, Menteri Perhubungan telah menetapkan 24 lokasi kelas alur pelayaran sungai, 44 unit pembangunan pelabuhan penyeberangan, dan 47 unit dermaga sungai serta danau. Langkah ini diharapkan dapat mendukung pemerataan pembangunan dan pelayanan, khususnya di wilayah pesisir, serta berkontribusi pada pembangunan nasional dan pertumbuhan ekonomi.

“Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum yang positif untuk terus melakukan sinergi dalam memajukan transportasi Indonesia, khususnya transportasi SDP,” ungkap Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Irjen Pol Risyapudin Nursin. Ia menambahkan bahwa sinergi antar kementerian dan lembaga sangat penting untuk membentuk komunikasi dan komitmen yang baik dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

Dalam upaya menciptakan kesepahaman dan kolaborasi yang lebih baik, Direktur Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan, Lilik Handoyo, menyampaikan bahwa seminar dan rakornis ini menghadirkan berbagai narasumber ahli dari berbagai bidang. Di antara narasumber yang dihadirkan adalah Kepala Baharkam Polri, Komjen Pol Mohammad Fadil Imran, dan Ahli Hukum Tata Negara, Prof. Dr. Margarito Kamis.

“Di samping itu, akan ada narasumber lainnya, seperti Stafsus Menhub Bidang Ekonomi dan Investasi Transportasi, Prof. Wihana Kirana Jaya, serta Plh. Direktur Evaluasi Kinerja dan Peningkatan Kapasitas Daerah, Kemendagri, Dra. Imelda,” kata Lilik.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antar kementerian dan lembaga, serta memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai pengembangan dan penyelenggaraan transportasi di Indonesia, khususnya di sektor SDP. Dengan menghadirkan narasumber yang kompeten, seminar ini bertujuan untuk menghasilkan diskusi yang konstruktif dan solusi yang inovatif dalam menghadapi tantangan di bidang transportasi.

Kegiatan seminar dan rakornis tentang Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan (SDP) akan berlangsung selama dua hari hingga 1 Oktober 2024. Pada hari kedua, acara ini akan diisi dengan sesi berbagi pengalaman dari para kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) dari seluruh Indonesia serta Kepala KSOPP Danau Toba.

“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi upaya dalam mewujudkan pembangunan jaringan transportasi dan pengembangan wilayah yang dilakukan secara terintegrasi, serta peningkatan pelayanan dan sinkronisasi kebijakan,” ungkap Direktur Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan, Lilik Handoyo.

Dengan adanya sesi berbagi ini, diharapkan peserta dapat mendapatkan wawasan berharga dan memperkuat kolaborasi dalam pengembangan transportasi di Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan yang ada. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan sektor transportasi di tanah air.

Kegiatan seminar dan rakornis mengenai Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan (SDP) dilaksanakan secara hybrid dan dihadiri oleh kurang lebih 1.350 peserta. Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi, serta Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Dr. Yudi Sastro.

Selain itu, Kepala BPSDMP, Subagiyo, dan seluruh stakeholders terkait turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Dengan kehadiran para pemangku kepentingan, seminar ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi dalam pengembangan transportasi di Indonesia, serta mendorong diskusi konstruktif untuk menciptakan solusi yang inovatif dalam sektor transportasi.[S4F4R/**]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x