x

Kerja Sama Pendidikan RI–Suriname Menguat, UGM Jadi Penggerak

waktu baca 2 menit
Kamis, 24 Apr 2025 08:27 0 51 Redaksi

DelikAsia, (Jakarta) |  Upaya mempererat hubungan antara Indonesia dan Suriname di bidang pendidikan terus bergulir. Salah satu langkah nyatanya ditunjukkan lewat kunjungan Dekan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Budi S. Daryono, ke Suriname pada 13–17 April 2025. Kunjungan ini difasilitasi langsung oleh KBRI Paramaribo.

Selama lima hari di Paramaribo, Prof. Budi bertemu dengan sejumlah pihak penting. Misinya jelas: membuka jalan bagi warga negara Suriname untuk menempuh studi pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya di bidang biologi. Selain peluang studi, pertemuan juga membahas kerja sama pertukaran informasi, riset, hingga penerapan ilmu di bidang keanekaragaman hayati, genetika, dan bioteknologi.

Foto: Pertemuan Dekan UGM dengan Direktur QSI

Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Paramaribo, Sadikin, mengapresiasi kehadiran delegasi UGM dan menegaskan pentingnya momentum ini. “Kunjungan ini bisa menjadi titik tolak kerja sama pendidikan yang lebih konkret dan menguntungkan kedua negara,” ujarnya.

Tak hanya itu, Indonesia dan Suriname memang sudah punya sejarah kerja sama, khususnya di bidang lingkungan hidup. Pada Mei 2024 lalu, dua negara meneken perjanjian pengelolaan ekosistem pesisir dan konservasi mangrove dalam forum World Water Forum ke-10 di Bali.

Foto: Pertemuan Dekan Fakultas Biologi UGM dengan Direktur IAS

Menariknya, salah satu tokoh penting yang ditemui UGM adalah Menteri Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Suriname, Marciano Dasai, yang ternyata alumnus Fakultas Teknik UGM. “Kerja sama di bidang pendidikan sangat kami dukung. Ini sejalan dengan program nasional kami dalam pengelolaan biodiversitas,” tutur Menteri Dasai.

Kerja sama antaruniversitas juga menjadi agenda utama. Delegasi UGM bertemu dengan pimpinan Fakultas Biologi Anton de Kom Universiteit van Suriname (AdeKUS) untuk menjajaki kemitraan riset dan pertukaran akademik. Bahkan, pihak AdeKUS menyampaikan ketertarikan untuk membuat nota kesepahaman (MoU) resmi dengan UGM.

Foto: Exit Briefing Dekan UGM kepada KUAI KBRI Paramaribo

Tak hanya fokus di level perguruan tinggi, UGM juga menyasar sekolah menengah internasional. Promosi pendidikan tinggi Indonesia dilakukan di dua sekolah: International Academy of Suriname (IAS) dan Quality School International Suriname (QSI). Mengingat keduanya adalah sekolah internasional, promosi ini berpotensi menjaring siswa dari berbagai kewarganegaraan, bukan hanya Suriname.

Langkah ini menunjukkan keseriusan UGM dan KBRI dalam mengembangkan diplomasi pendidikan sebagai jembatan penguatan hubungan Indonesia–Suriname, terutama melalui bidang ilmu hayati yang relevan dengan kondisi alam kedua negara.[Safar/Red/**]

Sumber: KBRI Paramaribo

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x