x

Dirjen Badilag: “Justice for All Bukan Slogan!”, Pengadilan Harus Inklusif bagi Kaum Rentan

waktu baca 2 menit
Kamis, 9 Okt 2025 22:16 0 10 Redaksi

Delik Asia, (Jakarta) |  Muchlis menekankan pentingnya membangun sistem peradilan yang adil, humanis, dan inklusif, terutama bagi kelompok yang kerap tersisih dari akses keadilan

“Justice for all bukan slogan!” demikian penegasan Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah Agung, Drs. H. Muchlis, S.H., M.H., saat membuka Training of Trainers (ToT) Bimbingan Teknis Kaum Rentan Berhadapan dengan Hukum, Selasa (8/10) di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta.

Kegiatan yang berlangsung hingga 10 Oktober 2025 ini diikuti para Hakim Tinggi dari berbagai wilayah di Pulau Jawa, dengan tujuan memperkuat kapasitas peradilan yang berpihak pada kelompok rentan.

Dalam sambutannya, Muchlis menekankan pentingnya membangun sistem peradilan yang adil, humanis, dan inklusif, terutama bagi kelompok yang kerap tersisih dari akses keadilan seperti anak-anak, perempuan, penyandang disabilitas, dan masyarakat miskin.

“Kaum rentan tidak boleh hanya menjadi pengamat di atas meja peradilan; mereka harus menjadi bagian dari proses peradilan itu sendiri,” ujar Muchlis.

Kegiatan ToT ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat kompetensi hakim agar mampu memberikan pelayanan hukum yang responsif dan berkeadilan sosial.

Para peserta diharapkan menjadi trainer sekaligus agen perubahan di wilayah masing-masing untuk menularkan pemahaman dan semangat keadilan yang inklusif di lingkungan peradilan agama.

Muchlis memaparkan empat fokus utama dalam pelatihan ini:

Empati dan Sensitivitas

— memahami perspektif dan pengalaman kaum rentan.

Kompetensi Teknis — menguasai prosedur perlindungan hukum yang aplikatif.

Keterampilan
Komunikasi — menyampaikan hukum dengan bahasa yang mudah dipahami masyarakat.

Strategi Pelatihan — membangun kapasitas aparatur peradilan secara berkelanjutan di lingkungan Peradilan Agama.

ToT ini menghadirkan narasumber dari berbagai bidang, termasuk pimpinan Mahkamah Agung RI, serta akademisi dan praktisi hukum.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Agama, Dr. Candra Boy Seroza, S.Ag., M.Ag.; Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Jakarta, Dr. Dra. Hj. Siti Zurbaniyah, S.H., M.H.; Analis Kebijakan Ahli Madya Lembaga Administrasi Negara, Rusma Dwiyana, S.H., M.Hum; dan Kepala Subdirektorat Pengembangan Tenaga Teknis Peradilan, Rina Herlina, S.H., M.H., yang juga bertindak sebagai ketua pelaksana.

Di akhir sambutannya, Muchlis mengajak seluruh peserta untuk aktif bertukar gagasan dan pengalaman selama pelatihan berlangsung.

“Lepaskan segala keraguan, ajukan pertanyaan-pertanyaan kritis, karena setiap ilmu yang kita dapat hari ini akan sangat berguna untuk memastikan akses keadilan bagi semua,” pesannya.

Kegiatan ToT Bimbingan Teknis Kaum Rentan Berhadapan dengan Hukum ini diharapkan mampu memperkuat komitmen Badilag dan seluruh aparatur peradilan agama untuk mewujudkan “justice for all” sebagai semangat nyata, bukan sekadar slogan.

Penulis: Fahadil Amin Al Hasan

Sumber: Humas MA
Kamis,9 Oktober 2025

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x