x

Peringatan HAM di Aceh: Wamen Diana Kunjungi Memorial Living Park yang Baru Diresmikan

waktu baca 2 menit
Minggu, 9 Feb 2025 16:07 0 26 Redaksi

DelikAsia.com, (Aceh) | Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti, didampingi Direktur Jenderal Cipta Karya Dewi Chomistriana, meninjau pembangunan Memorial Living Park di Kabupaten Pidie, Aceh, pada Sabtu, 8 Februari 2025. Taman memorial ini dibangun sebagai bagian dari implementasi Instruksi Presiden (Inpres) No. 2 Tahun 2023 mengenai penyelesaian non-yudisial pelanggaran HAM berat, salah satunya terkait dengan peristiwa yang terjadi di kawasan Rumoh Geudong, Kecamatan Glumpang Tiga, Pidie.

Diana Kusumastuti menyampaikan bahwa kawasan tersebut memiliki nilai sejarah yang penting. “Presiden Jokowi pernah hadir di sini untuk groundbreaking pembangunan Memorial Living Park. Di balik pembangunannya, ada cerita mengenai peristiwa Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang pernah terjadi di daerah ini,” ujarnya.

Selain berfungsi sebagai tempat untuk mengenang sejarah, Memorial Living Park juga dirancang sebagai ruang terbuka yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai kegiatan. “Kawasan ini juga berfungsi sebagai tempat ibadah, dengan masjid yang bisa digunakan untuk salat, serta tugu atau monumen yang mengingatkan kita akan peristiwa-peristiwa masa lalu. Kami berharap peristiwa tersebut tidak terulang dan kondisi ke depan dapat lebih baik,” tambah Wamen Diana.

Dalam kesempatan tersebut, Wamen Diana juga mengingatkan pentingnya pemeliharaan kawasan ini. Mengingat banyaknya kegiatan masyarakat di kawasan itu, ia berpesan agar kawasan ini dirawat dengan baik, dengan fokus pada penghijauan dan penambahan narasi yang dapat menjelaskan makna dari berbagai elemen yang ada di Memorial Living Park.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Aceh, Deni Arditya, menjelaskan bahwa pembangunan Memorial Living Park dimulai pada Oktober 2023 dan direncanakan selesai pada Mei 2024. Proyek ini mencakup beberapa fasilitas, di antaranya entrance pedestrian, jalan kendaraan, monumen awal, area parkir, pos jaga, lorong HAM sejarah, lorong HAM masa depan, Taman Perdamaian, Tugu Perdamaian, Amphitheater, Masjid, Plaza, Playground, pagar, serta MEP.

“Kawasan ini memiliki luas 7.015 m² dan dibangun dengan kontrak multiyears pada TA 2023-2024 dengan anggaran Rp13,19 miliar. Diharapkan kawasan ini tidak hanya menjadi pengingat sejarah, tetapi juga bisa dimanfaatkan masyarakat dalam kegiatan sehari-hari,” tutup Deni Arditya.

Selain Wamen Diana, hadir dalam peninjauan tersebut beberapa pejabat tinggi, termasuk Direktur Jenderal Sumber Daya Air Lilik Retno C, Direktur Bendungan dan Danau Adenan Rasyid, Kepala BWS Sumatera I Heru Setiawan, Kepala BPJN Aceh Heri Yugiantoro, Kepala BP2JK Aceh Kamsiah Tarigan, dan Kepala BJKW I Aceh Indra Suhada.[Saf/**]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x