DelikAsia.com, (Jakarta) | Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas menghadiri Sidang Terbuka Promosi Doktor Kajian Stratejik dan Global di Universitas Indonesia. Acara tersebut juga dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Sidang terbuka ini berlangsung pada hari Rabu, 16 Oktober.
Dalam sidang terbuka promosi doktor di Universitas Indonesia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mempresentasikan disertasinya yang berjudul “Kebijakan, Kelembagaan, Tata Kelola, Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia.” Dalam presentasinya, Bahlil menguraikan pentingnya hilirisasi nikel dalam konteks kebijakan energi dan sumber daya mineral yang berkelanjutan, serta peran kelembagaan dalam mendukung implementasi kebijakan tersebut.
Ia menekankan perlunya pendekatan yang berkeadilan untuk memastikan bahwa manfaat dari hilirisasi nikel tidak hanya dirasakan oleh segelintir pihak, tetapi juga oleh masyarakat luas. Selain itu, Bahlil juga menjelaskan tantangan yang dihadapi dalam proses hilirisasi dan bagaimana tata kelola yang baik dapat meningkatkan kontribusi sektor ini terhadap perekonomian nasional.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai akademisi, pejabat pemerintah, dan tamu undangan lainnya, yang memberikan dukungan dan apresiasi terhadap upaya Bahlil dalam memajukan penelitian di bidang kebijakan sumber daya alam.
Dalam sidang terbuka promosi doktor di Universitas Indonesia, yang dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, sejumlah tokoh penting juga hadir, termasuk Wakil Presiden RI K.H. Ma’ruf Amin dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Acara ini menjadi momen penting yang mempertemukan berbagai elemen pemerintahan dan masyarakat sipil dalam mendiskusikan isu-isu strategis terkait kebijakan sumber daya alam, khususnya nikel.
Bahlil Lahadalia mempresentasikan disertasinya yang berjudul “Kebijakan, Kelembagaan, Tata Kelola, Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia,” yang mendapat perhatian serius dari para peserta. Dalam presentasinya, ia menekankan pentingnya hilirisasi nikel sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin memberikan apresiasi terhadap upaya Bahlil dalam mengkaji dan menawarkan solusi terkait kebijakan energi yang adil dan berkelanjutan. Ia menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan tujuan tersebut.
Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh politik lainnya, yang menunjukkan dukungan terhadap upaya reformasi dalam sektor energi dan sumber daya mineral. Diskusi yang berlangsung di sidang terbuka ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan kebijakan yang lebih baik di Indonesia.[Red/Humas Kemenpan RB]
Tidak ada komentar