DelikAsia.com, (Jakarta) | Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, hadir mendampingi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam pembukaan Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) yang berlangsung di Jakarta, Jumat (11/2). Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Muslimat NU atas kontribusi signifikan organisasi tersebut dalam memperkuat persatuan bangsa serta mendukung kemajuan Indonesia.
Dalam pidatonya, Presiden menegaskan bahwa Muslimat NU, sebagai organisasi yang menaungi kaum ibu di kalangan Nahdlatul Ulama, memiliki peran yang sangat penting dalam mencetak masa depan Indonesia. Menurutnya, kontribusi Muslimat NU tidak hanya terlihat dalam dunia pendidikan anak-anak, tetapi juga dalam peran aktif di berbagai bidang sosial dan pemberdayaan masyarakat.
“Peran ibu dalam membentuk karakter generasi muda sangat besar, dan melalui kegiatan-kegiatan yang dijalankan oleh Muslimat NU, kita dapat melihat bahwa mereka telah menjadi pilar dalam menjaga kesejahteraan dan persatuan bangsa. Muslimat NU telah banyak berkontribusi dalam membentuk bangsa ini, tidak hanya lewat pendidikan tetapi juga lewat berbagai program sosial yang mereka jalankan,” ujar Presiden Prabowo.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa berbagai program yang dijalankan oleh Muslimat NU, yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi, pelestarian lingkungan, serta peningkatan kualitas sosial masyarakat, sangat sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Menurut Presiden, inisiatif Muslimat NU memberikan dampak positif dalam memperkuat ketahanan sosial, ekonomi, dan nasional.
“Pemerintah akan selalu mendukung setiap upaya yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas hidup perempuan dan keluarga di seluruh Indonesia. Program-program yang dilakukan oleh Muslimat NU menunjukkan bahwa kita semua dapat berperan aktif dalam mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera,” tambah Presiden.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden atas perhatian dan dukungannya terhadap organisasi yang dipimpinnya. Ia juga menegaskan bahwa Kongres XVIII ini menjadi momentum bagi Muslimat NU untuk terus memperkuat peran serta perempuan dalam pembangunan bangsa, khususnya dalam bidang pendidikan dan pemberdayaan ekonomi.
Hadir dalam acara ini juga Rais Aam PBNU, Miftachul Akhyar, serta sejumlah Menteri dan Kepala Lembaga dalam Kabinet Indonesia Maju. Acara pembukaan Kongres XVIII Muslimat NU dihadiri oleh berbagai tokoh dan pengurus NU dari berbagai daerah yang turut mendukung berbagai inisiatif sosial dan ekonomi yang digagas oleh organisasi tersebut.
Dengan tema besar “Peran Muslimat NU dalam Membangun Kesejahteraan Bangsa,” Kongres ini bertujuan untuk memperkuat jaringan antara berbagai elemen masyarakat dan pemerintah, serta merumuskan langkah-langkah konkret untuk mewujudkan kesejahteraan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya perempuan dan keluarga Indonesia.
Muslimat NU, yang telah eksis sejak 1946, terus memainkan peran penting dalam membentuk arah pembangunan Indonesia, terutama dalam mendukung pemerataan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat di tingkat akar rumput. Organisasi ini juga dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemanusiaan dan program-program yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil.
Penulis: [Safar]
Tidak ada komentar